Laman

Rabu, 28 September 2011

FF: Love On Mortality

Cast:
-Kim JangLi
-Ch KyuHyun
-Shin SaRa
           Wajah JangLi tampak pucat belakangan ini. Akhir-akhir ini ia sering bermimpi tentang sahabatnya, Shin Sara. Mereka adalah sahabat dekat, sampai suatu hari Sara meninggal tanpa alasan. Ia masih sedih atas kematian sahabatnya yang kabarnya bunuh diri itu. Mujurnya, JangLi mempunyai namjachingu yang sangat menyayanginya, Cho Kyuhyun.
                Sore itu Kyuhyun menjemput JangLi yang sedang bekerja di kantornya. Kyuhyun menyapa JangLi dengan senyum hangatnya. JangLi sedang membereskan meja kerjanya.
                “Kau mimpi buruk lagi?” Tanya Kyuhyun.
                “Ne.” jawab JangLi seadanya. Kyuhyun memeluk JangLi secara tiba-tiba.
                “Tenanglah. Minggu depan kan kita menikah. Kau tak perlu takut. Ada aku di sini.” Kata Kyuhyun. Kyuhyun selalu bisa menenangkan perasaaan JangLi. Lalu Kyuhyun mencium JangLi lembut.
                “Kau ini selalu mengejutkanku.”
                “I like surprise.” Ucap Kyuhyun enteng.
                “Sudahlah, ayo kita pulang.”
                “GeuRae.”
Next week…
                Keadaan JangLi makin parah. Sara seperti dating menghampiri JangLi. Baying-bayangnya selalu mengintai JangLi. JangLi sudah beberapa hari insomnia karenanya. Dan besok adalah hari pernikahan JangLi. Sialnya hari ini JangLi lembur. Ia harus pulang lebih terlambat.
                “Hufth, mengesalkan. Besok kan aku menikah, mengapa aku harus lembur segala?” keluh JangLi.
JangLi…
                Bulukuduk JangLi berdiri. Seperti ada seseorang yang memanggil namanya.
JangLi… Nae chingu..
                JangLi semakin takut suara itu semakin terdengar jelas. JangLi memutuskan untuk pulang. Sebelum pulang ia pergi ke toilet. Ia mencuci wajahnya. Setelah itu JangLi menelepon Kyuhyun untuk menjemputnya.
                “Oppa, bisa kau jemput aku sekarang?”
                “Oh, ne. Tunggu aku.” Kata Kyuhyun lalu mereka menutup teleponnya.
                JangLi menutup teleponnya. Ia lalu menoleh ke cermin. JangLi terkejut. Ia melihat sesosok perempuan yang berdiri di belakangnya dengan wajah penuh darah. Ia menoleh ke belakang. Gadis itu menghilang.
JangLi… Kau mendengarku?
                Suara itu terus memanggil JangLi. Sepertinya ia mengenal pemilik suara itu. JangLi menoleh ke samping. Gadis itu berdiri di sampingnya. Wajahnya tertutup rambutnya yang terurai panjang.
JangLi… Kau masih ingat padaku? Aku orang yang berjasa untukmu.. Ya, aku telah memberimu segalanya.. Aku telah mengajarimusaat kau tidak bisa melakukan sesuatu..
                “Sa.. Sara? Kau Sara?” Tanya JangLi ketakutan.
Haha… Gomawo chingu, kau masih mengingatku.. Kalau diteliti, kau ini gadis payah tanpa aku.. Aku benar-benar heran mengapa Kyuhyun bisa jatuh cinta padamu.. Jelas-jelas aku lebih baik darimu!
                “Sara? Kau.. Apakah kau.. menyukai Kyuhyun?”
Andwae, aku mencintainya! Aku tak bisa hidup tanpanya.. Dan kau menghianatiku..
                “Sara.. Kau tak pernah bercerita padaku tentang ini sebelumnya. Mianhaeyo.. Aku tak tau apa-apa..” kata JangLi. Sara terus mendekati JangLi. JangLi memundurkan dirinya. Hingga akhirnya JangLi terpojok. JangLi menundukan kepalanya.
Aku akan membawanya bersamaku..
                “Mworago?” Tanya JangLi seraya menatap Sara. Tapi Sara tiada. Ia menghilang tiba-tiba. JangLi harap tadi bukan hal nyata. JangLi bergegas pergi dari toilet. Tapi aneh, pintu toiet seperti rusak. Terkunci. JangLi tak dapat membukanya.
                “Toloooong.. Toloooong…” JangLi berteriak. Tangannya sudah keringat dingin. Wajahnya pucat pasi. Ia sangat ketakutan. Tiba-tiba nama Kyuhyun terlintas di pikirannya. Kyuhyun dating menjemputnya. Dan Sara bilang ia akan membawa Kyuhyun bersamanya. Apakah itu yang akan terjadi?
                “Andwae…!” JangLi berteriak lantang.
                Tiba-tiba pintu terbuka. Ini keberuntungan bagi JangLi. JangLi segera berlari ke tempat parkir. Nafasnya tak beraturan. Dilihatnya mobil Kyuhyun. Itu berarti Kyuhyun sudah masuk ke kantor. JangLi lalu berlari lagi menuju ruang kerjanya. JangLi sudah tak kuat. Ia sudah kelelahan. Tapi ia memaksakan dirinya.
                JangLi sampai ke ruang kerjanya. Kyuhyun berada di muka jendela. Disampingnya berdiri Sara. “JangLi-a!” seru Kyuhyun.
                “Andwae!” JangLi terduduk karena lemas.
                JangLi, aku tidak bisa melihatmu sedih.. Tapi, aku juga tak bisa melihat diriku yang memendam perasaan sakit..
                “Apa maumu?” tanya Kyuhyun.
                Aku ingin membawamu bersamaku. Aku tak bisa sendirian tanpamu.Aku benar-benar membutuhkanmu, Oppa.. Aku mohon..
                “Aku tak bisa meninggalkan JangLi. Mianhae.”
                GeuRae..
                Sara menarik tangan Kyuhyun dan berusaha menjatuhkannya. JangLi berusaha mencegahnya. JangLi menarik tangan Kyuhyun.
                “Sara, aku akan mengabulkan semua permintaanmu. Tapi tolonglah, jangan kau ganggu JangLi.” Kata Kyuhyun. Sara melepaskan genggamannya.
                Oppa.. Apa yang membuatmu lebih mencintai JangLi daripada aku? Aku lebih baik daripada JangLi, Iya kan?
                “Ne. tapi aku tak bisa membohongi perasaanku. Aku mencintai JangLi.” Kata Kyuhyun. JangLi hanya diam. Dia membisu. Tak ada yang dapat ia katakan saat ini.
                Oppa, maukah kau menciumku untuk sekali saja? Aku janji tidak akan datng lagi..
                “Mwo?” Kyuhyun menoleh pada JangLi. Wajah JangLi tampak tak yakin. JangLi membuang mukanya. Dia memejamkan matanya. Tak berani melihat yang akan terjadi.
                Kyuhyun akhirnya memenuhi permintaan Sara. Rasanya dingin. Kyuhyun membuka matanya. Sara menghilang. Kyuhyun lalu menoleh pada JangLi yang masih memjamkan matanya.
                “JangLi-a…”
                JangLi membuka matanya. Kyuhyun memeluknya erat. JangLi membalas pelukannya. JangLi sempat menitikkan air matanya. #cieee
                “Gwenchanayo?” Tanya Kyuhyun.
                “Gwenchana. Kita besok menikah kan?” JangLi balik bertanya.
                “Ne.” Kyuhyun lalu mengecup bibir JangLi. JangLi amat bahagia, Kyuhyun masih berada di sisinya.
                “Ayo kita pulang.” Ajak Kyuhyun.
                “Ne.” balas JangLi. Mereka tak akan melupakan malam ini. Besok adalah hari bahagia mereka. Mereka akan menempuh hidup baru. Menempuh hidup bersama karena cinta.
-THE END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar